
Judul : Vagabond
Pengarang : Takehiko Inoue
Penerbit : Level Comics
Genre : Action, Historical, Samurai.
Rating : 21+
Nilai (1-10) : 8
Vagabond (bagabondo dalam dialek jepang) diangkat dari cerita novel Musashi karya Eiji Yoshikawa yang bercerita mengenai Miyamoto Musashi, seorang samurai yang ingin menjadi samurai nomor satu di dunia. Ceritanya jelas tidak sepenuhnya sama dengan novel asli.
Vagabond
diterbitkan di Jepang pada tahun 1998 oleh Kodansha. Di Indonesia
diterbitkan oleh Level comics dan sudah mencapai jilid 21. Sebenarnya
manga ini lebih dahulu diterbitkan oleh penerbit tidak resmi di Indonesia
dan sudah mencapai jilid 24. Berkat manga karyanya ini, pada tahun
2002, Takehiko Inoue menerima penghargaan Kebudayaan Osamu Tezuka.
Sinopsis (synopsis)
Cerita berawal setelah perang Sekigahara. Shimmen Takezo dan Matahachi
ikut berperang sebagai prajurit dalam pertempuran tersebut. Tetapi
sayang, pihak yang mereka bela kalah sehingga mereka menjadi buronan
tentara yang menjadi lawan mereka sewaktu perang. Dengan beringas dan
sadis, Shimmen Takezo berhasil membereskan tentara tersebut.
Mereka kemudian melanjutkan pelarian mereka dan bertemu seorang janda bernama Oko dan putrinya. Di sini mereka diserang oleh sekelompok bandit pimpinan Tsujikaze Tenma
yang sepertinya ingin mengangkat Oko menjadi istrinya. Seperti saat
melawan tentara tadi, Shimmen Takezo berhasil membereskan tentara
tersebut. Tetapi sayang, karena tertarik dengan kecantikan Oko,
Matahachi ikut kabur bersama Oko dan pergi meninggalkan Takezo.
Setelah
tiba di desanya, Miyamoto, Shimmen menceritakan semua kejadian yang
telah ia alami begitu pula dengan kepergian Matahachi. Tetapi Ibu
Matahachi yang sepertinya tidak begitu setuju dengan pertemanan Takezo
dan Matahachi, tidak memercayai cerita tersebut. Tambah lagi karena
Matahachi telah bertunangan dengan Otsu,
teman masa kecilnya bersama Takezo. Ia malah menuduh macam-macam pada
Takezo dan menjebaknya sehingga Takezo menjadi buronan di kampungnya.
Dari sini masa lalu Takezo mulai sedikit terungkap. Takezo besar di
gunung dan hutan, bisa dibilang gunung adalah rumahnya. Juga sedikit
diungkap mengenai ayahnya yang ingin dibunuhnya (tak jelas mengapa ia
ingin membunuh ayahnya, mungkin ini salah satu didikan ayahnya yang
keras).
Takezo kemudian berhasil ditangkap oleh Otsu dan seorang rahib konyol bernama Takuan Soho.
Takuan lalu menasehati Takezo atas tindakan beringas dan sadisnya
selama ini. Takuan lalu memberi identitas baru pada Takezo, sekarang ia
bernama Miyamoto Musashi (Miyamoto diambil dari nama desa tempat ia tinggal).
Musashi lalu berkelana ke seluruh negeri menantang semua samurai yang terkuat. Dimulai dari dojo Yoshioka. Di sana ia bertarung dengan Yoshioka Denshichiro. Sebenarnya ia ingin bertarung dengan Yoshioka Seijurou
sebagai yang terkuat di Dojo tersebut, tetapi Seijurou tak mau
(meskipun pada akhirnya nanti Musashi bertarung juga dengan Yoshioka).
Setelah itu ia bertolak ke Hozoin. Di sini dia menentang ketua perguruan Hozoin yang jago tombak meskipun masih muda, Hozoin Inshun.
Setelah dari sini, Musashi mulai menantang beberapa samurai terhebat seperti Yagyu Muneyoshi Sekihusai, dan Sishido baiken.
Vagabond bukan hanya bercerita mengenai kehidupan Musashi. Kalau tidak salah, pada jilid 18, alur vagabond mengarah ke kehidupan Sasaki Kojiro yang
akan menjadi rival terberat Musashi. Ketika masih bayi, Kojiro dikirim
ke Ise melaui laut oleh ayahnya untuk diasuh oleh gurunya, Kanemaki
Jisai bersama sebuah pedang panjang. Sepertinya semua keluarganya akan
segera meninggal sehingga Kojirou dikirim seperti ini. Jisai yang
kehidupannya begitu miskin baru menyadari bahwa Kojirou sebenarnya tuli.
Kojirou juga sangat menyukai pedang, dari sini terlihat bakatnya
sebagai seorang samurai hebat. Ia pernah diganggu oleh anak-anak di
desanya, tetatpi semuanya kalah dihajar Kojirou. Bos gerombolan anak
tersebut, Kusanagi Tenki kemudian menjadi teman Kojirou.
Saat berumur belasan tahun, Kojiro dan Tenki menantang Fudou,
seorang samurai kurang waras yang selalu meminta anak perempuan berumur
14 tahun di desa tempat tinggal Kojiro dan Tenki, untuk bersenggama
dengannya. Dari sini, Kanemaki Jisai mulai melihat kekejaman dari dalam
diri Kojiro sehingga ia tidak mau mengajarkannya ilmu pedang sekalipun
Kojiro selalu memohon padanya. Tetapi bagaimanapun, bakat Kojiro tak
bisa ditutupi.
Kojiro remaja kemudian diajak berkelana oleh Itto Ittosai,
seorang samurai terkenal mantan murid Kanemaki Jisai, setelah melihat
bakat Kojiro. Dari perjalanannya ini, kemampuan Kojiro semakin
meningkat, hingga akhirnya mereka sampai ke tempat pertempuran
Sekigahara. Di sini dia bertemu dengan Musashi yang juga sedang
membantai para tentara yang menyerangnya. Itto Ittosai berkata bahwa
mereka berdua (Musashi dan Kojiro) akan bertemu kembali dan akan
berduel.
Tanggapan
Lumayan
panjang juga sinopsis yang kupaparkan di atas. Mungkin ini synopsis
terpanjang dari semua synopsis yang telah kubuat. Kubuat sepanjang itu
karena kupikir semua bagian yang telah kupaparkan di atas adalah bagian
yang penting untuk dijadikan synopsis. Mohon maaf kalau ceritanya
terlalu banyak kubeberkan sehingga komiknya tidak asyik lagi untuk
mereka yang belum membacanya.
Adegan
kekerasan, sadis, dan sex terlalu banyak di manga ini, sehingga
ratingnya kunaikkan tinggi. Hal ini pula yang menyebabkan manga ini
banyak menuai kritik. Kadang-kadang komik ini ceritanya membosankan,
tetapi beranjak seru terutama saat tokoh-tokohnya bertarung. Banyak hal
yang tidak kumengerti di manga ini, seperti perkataan tokoh-tokohnya,
yang kadang aneh (mungkin ini dikarenakan karena terjemahan komik
terbitan tidak resmi yang kubaca tidak begitu baik, tetapi mungkin juga
komik ini memang bercerita seperti itu, entahlah). Hal ini membuat saya
tidak terlalu mengerti maksud dari beberapa perkataan atau pun nasihat
tokoh-tokohnya.
Nama
Musashi Miyamoto memang sudah sering kudengar, tetapi ceritanya baru
benar-benar kutahu setelah membaca komik ini, meskipun ceritanya tidak
100% sama dengan novel asli. Yang hebat dari Musashi, teknik
berpedangnya dia ciptakan sendiri dari pengalamannya bertarung dan hidup
sendirian di gunung. Bisa dibilang, alam yang mengajarinya bertempur.
Ia bukan berasal dari suatu perguruan atau berguru teknik berpedang pada
seseorang. Memang dia pernah berguru pada Takuan Soho dan Hozoin In’ei. Tetapi
yang diajarkan padanya hanyalah nasihat hidup yang memang digunakan
Musashi untuk bertarung. Begitu pula halnya dengan Sasaki Kojiro, dari
kecil dia tak pernah diajari ilmu pedang oleh Jisai. Dia hanya menatap
Jisai dari jauh yang sedang mengajari ilmu pedang pada anak-anak di
desanya. Dia juga tak nampak pernah diajari oleh Itto Ittosai. Tambah
lagi dia tuli, yang berarti dia belajar dari apa yang sudah dilihatnya.
Bisa dikatakan kemampuan bertempur Musashi didapatnya sewaktu hidup sendirian di gunung. Sedangkan Kojiro dari bakat samurainya
Gambar
Ilustrasi
Takehiko Inoue memang salah satu yang terbaik di antara sekian banyak
manga. Ilustrasinya memang bagus dan realistis. sekitar jilid 18, Inoue
mulai menggunakan kuas sepenuhnya untuk menggambar komik ini. Sehingga
hasilnya tampak seperti lukisan.
Penggemar komik Slam Dunk dan Real mungkin tidak asing lagi dengan gaya gambar Takehiko Inoue. Di Vagabond, gambar Takehiko Inoue lebih dewasa, detail, dan realistis. Gaya gambar seperti ini mungkin kelihatan berat untuk anak-anak atau orang yang baru mengenal komik