Shoot
Posted by Unknown in on 09:19
Jika anda teliti membaca manga SHOOT!, tentu anda akan menemukan
siapakah idola sang kapten Yoshiharu Kubo. Salah satunya adalah Johann
Cruijff sang jenderal Total Football, sehingga permainan Kakegawa sangat
terasa spirit total footballnya bahkan setelah ditinggal Kubo
sekalipun. Berikut ini adalah profil dari Miracle Team Kakegawa yang
memakai pakem offensive 4-3-3 ala Total Football Ajax/Belanda.
Tim Inti/Reguler
[1] Kenji Shiraishi
Goalkeeper
Kenji dikenal sebagai kiper yang memiliki gerakan refleks bagus dan
insting kuat dalam membaca arah bola. Akan tetapi kekuatannya yang
paling besar sekaligus titik kelemahannya adalah nyalinya yang besar
hingga kadang suka berbuat nekad. Besarnya nyali Kenji membuatnya tak
pernah takut walaupun menghadapi penyerang lawan yang memiliki nama
mentereng.Klub: Jubilo Iwata (Jepang)
[2] Tsuyoshi Akahori
Sweeper
Dengan tubuh tinggi yang tak biasa bagi anak SMA (192 cm), Akahori
bisa menjadi teman yang diandalkan untuk menghadapi umpan lambung lawan
dan duel udara, sekaligus musuh yang berbahaya untuk mencetak gol ke
gawang lawan lewat sundulan. Teman karib Ootsuka dari SMP ini pernah
melakoni posisi penjaga gawang sebelum pindah ke posisi defender.
[3] Shouji Hattori
Stopper
Hattori pernah bermain bersama Kubo dan Kamiya pada masa SMP kelas 3
dalam klub Yamaha Junior. Hattori masuk ke klub sepak bola SMA Kakegawa
atas undangan Kubo.
[4] Toshiki Yano
Bek Kanan
Seperti juga Hattori, Yano juga mantan pemain klub Yamaha Junior dan
pernah bermain bersama Kubo dan Kamiya semasa SMP. Permainannya yang
stabil membuat Kubo mengundangnya bersama Hattori untuk masuk ke SMA
Kakegawa.
[15] -> [8] Shinichi Nitta
Bek Kiri
Bakat sepak bola Nitta memang tak sebagus Kazuhiro, tetapi
semangatnya untuk bisa bermain dalam tim inti membuat Nitta berlatih dua
kali lebih keras dari teman satu klubnya. Kerja kerasnya berbuah hasil
ketika Kubo menaikkan statusnya dari cadangan menjadi tim inti.
Kelebihan utamanya adalah fisik dan stamina yang mampu membuat Nitta
overlap naik ke depan sebagai bek sayap kiri lewat serangan kombinasi
bersama karibnya sejak SMP yaitu Sasaki, walaupun kadang berakibat fatal
karena Nitta sering terlambat balik ke belakang ketika lawan
melancarkan serangan balik. Seiring dengan berjalannya cerita, Nitta
mampu meningkatkan level permainannya dengan kemampuan membaca serangan
lawan dan menyiapkan perangkap offside.Klub: Jubilo Iwata (Jepang)
[5] Shigeki Ootsuka
Gelandang kanan
Ketika Kakegawa kekurangan striker pada tahun pertama, Ootsuka adalah
pilihan Kubo untuk posisi penyerang sampai kedatangan siswa baru
seperti Toshi dan Kazuhiro di tahun kedua. Permainan Ootsuka yang
mengandalkan power dan stamina membuat dirinya berfungsi sebagai
gelandang perusak yang bertugas mengacaukan serangan lawan di lini
tengah sebelum masuk ke daerah pertahanan Kakegawa. Bersama Akahori
teman akrabnya sejak SMP, Ootsuka awalnya menolak masuk klub sepak bola
karena keberadaan Kamiya beserta rumor buruk tentang tabiat Kamiya yang
egois dan mau menang sendiri. Mereka berdua akhirnya setuju masuk klub
setelah Kamiya minta maaf dan kenyataan bahwa Kubo justru lebih suka
mengajak Kamiya untuk mendirikan klub sepak bola baru dibanding pemain
top lainnya. Ketika Kamiya mengemban jabatan kapten tim, Ootsuka
terpilih menjadi deputinya.
[10] Yoshiharu Kubo
Gelandang tengah
Kapten, penggagas awal klub merangkap pelatih, co-partner pendiri
klub bersama Kamiya, playmaker, salah satu pemain sepak bola SMA yang
paling berbakat. Teknik dan skill komplit beserta pengetahuan taktik
membuat Kubo menjadi pusat permainan Kakegawa, seakan-akan Kakegawa
dengan Kubo bakal tak terkalahkan dan sulit menang jika tanpa Kubo.
Hampir seluruh siswa yang bergabung dengan klub sepak bola Kakegawa
berawal dari kekaguman mereka terhadap Kubo. Kubo meninggal dunia akibat
penyakit anemia yang dideritanya (versi live action: sakit jantung)
dalam usia muda setelah mencetak gol legendaris dengan membawa bola dari
gawang ke gawang seorang diri. Ketiadaan Kubo memang menghancurkan tim
Kakegawa pada awalnya sebelum akhirnya Kamiya berhasil merestrukturisasi
ulang tim untuk bangkit kembali. Lucunya, konsep Total Footbal ala Ajax
yang dicetus Kubo justru kurang berjalan lancar dengan keberadaan Kubo
sendiri, akibat ketergantungan tim Kakegawa dengan sosok sang kapten
yang terlampau kuat pengaruhnya.
[7] Atshushi Kamiya
Gelandang kiri
Dengan adanya Kubo disampingnya, keberadaan sang wakil kapten Kamiya
kurang terlihat, apalagi jika melihat sifatnya yang semau gue dan sering
menjahili anak-anak baru membuat Kamiya jatuh menjadi tokoh
semi-antagonis. Kematian Kubo yang tiba-tiba membuat tim Kakegawa jatuh
ke titik terendah dan yang paling terpukul tentulah temannya yang paling
karib dalam tim yaitu Kamiya. Namun justru Kamiya duluan yang bangkit
dari keterpurukan mental dan membangun ulang tim Kakegawa dengan konsep
Total Football peninggalan Kubo. Sejak itu Kamiya mengambil alih seluruh
tanggung jawab Kubo dalam tim Kakegawa sebagai kapten, playmaker hingga
pelatih merangkap penyusun taktik. Tanggung jawab berat dipundak Kamiya
membuat sifat Kamiya berubah menjadi lebih gelap, serius dan
mendahulukan kepentingan tim diatas segalanya. Bakat sepak bola Kamiya
sepertinya tenggelam dibawah bayang-bayang kehebatan Kubo diatas
lapangan. Ketika tim Kakegawa kehilangan Kubo, barulah bakat dan
karakter kepemimpinan Kamiya muncul kepermukaan hingga pada akhirnya
lawan dan juga teman-teman satu timnya respek terhadap Kamiya serta
memandangnya setaraf dengan Kubo. Kelebihan teknik yang dimiliki Kamiya
adalah kemampuan keeping-ball nya dan kejituan umpannya yang luar biasa.
Kuatnya aura kepemimpinan yang dimiliki oleh Kamiya kadang mampu
mengangkat moral tim disaat-saat genting, terutama ketika berhadapan
dengan tim yang lebih tangguh.Klub: Juventus (Italia)
[9] Kazuhiro Hiramatsu
Penyerang Sayap Kanan
Diantara seluruh teman-teman anak kelas satu yang masuk klub sepak
bola, Kazuhiro adalah pemain sepak bola yang paling berbakat. Teknik
dribbling, skill dan kecepatan larinya sangat diandalkan oleh Kakegawa
dalam menggempur lawan-lawannya. Walaupun awalnya terlihat sering
melayani Toshi dengan umpan-umpannya yang akurat, Kazuhiro akhirnya
mengikuti saran ayahnya untuk menuruti insting striker-nya jika
memungkinkan untuk membuat gol sendiri. Dari sekian banyak kelebihan
yang dimiliki Kazuhiro, mungkin yang paling ditakuti lawan adalah Double
Heel Shoot (berdasarkan teknik heel lifting) dan kembangannya Triple
Heel. Kazuhiro adalah kapten tim Kakegawa dimasa depan sepeninggal
Kamiya.Klub: Arsenal (Inggris)
[6] Yutaka Sasaki
Penyerang Sayap Kiri
Sebelum berkonsentrasi penuh untuk bermain sepak bola, Sasaki sempat
ragu untuk memilih antara main band di klub musik atau klub sepak bola.
Sasaki bergabung dengan klub sepak bola Kakegawa lebih dikarenakan “agak
dipaksa” oleh Nitta bergabung dengan klub sepak bola. Kenyataannya,
Sasaki yang angin-anginan berlatih justru punya bakat lebih baik dari
pada Nitta yang keranjingan berat sepak bola. Melihat betapa
bersemangatnya Nitta berlatih keras demi mendapatkan posisi tim inti
membuat Sasaki mulai serius memilih klub sepak bola. Menyadari teknik
dan skill-nya tak bisa menyaingi bakat Kazuhiro di sayap kanan, Sasaki
berlatih menggenjot kemampuan fisiknya supaya bisa berlari tak kalah
cepat dengan Kazuhiro ketika membawa bola. Kecepatan kakinya ini berguna
ketika Kakegawa melakukan serangan balik dari sayap kiri.Klub: Jubilo Iwata (Jepang)
[11] -> [10] Toshihiro Tanaka
Penyerang Tengah
Kalau Kapten Tsubasa dikenal sebagai tokoh utama yang sempurna,
berbakat luar biasa plus sosok pemimpin hebat, tokoh utama Shoot! malah
tidak demikian. Pemain paling berbakat adalah Kubo dan Kazuhiro,
sedangkan sosok pemimpin setelah Kubo wafat justru sosok Kamiya yang
sangat menonjol. Walaupun Toshi bukan otak ataupun tangan-kaki tim
Kakegawa, Toshi adalah hati tim tersebut. Bisa dilihat bagaimana mood
permainan Kakegawa bisa berubah dengan ikut berubahnya suasana hati
Toshi. Toshi dikenal sebagai penyerang yang efektif diawal kisah. Tak
banyak membawa bola tapi sangat jitu jika menembak bola ke gawang lawan.
Tendangan keras kaki kiri yang dilatih berkat petunjuk Kubo benar-benar
menjadi senjata ampuh Kakegawa untuk menggedor jala lawan. Menurutku
tipe permainan Toshi ditulis oleh sang pengarang berdasarkan Marco van
Basten dan Gabriel Batistuta. Menunggu di depan gawang lawan di tempat
yang strategis, berikan saja bolanya pada Toshi dan dia akan langsung
menembak tanpa banyak dribble dan sesulit apapun posisinya, tembakan
Toshi sangat berbahaya bagi gawang lawan! Selain tendangan keras kaki
kirinya yang disebut Maboroshi Hidari (kiri ilusi), kemampuan mencari
deadly spot lawan seperti ini membuat Toshi menjadi penyerang yang
menakutkan lawan-lawan Kakegawa. Phantom Dribble yang didapat Toshi
ketika berkunjung ke Spanyol dalam kisah sequel merupakan nilai plus,
hanya saja koq sepertinya tak terlalu cocok dengan karakter dasar
permainan Toshi dari awal yang tidak neko-neko. Lagipula hal yang kusuka
dari karakter-karakter manga SHOOT! adalah ketidak sempurnaan mereka
sebagai pemain tunggal, tapi jika bermain tim, Kakegawa adalah tim yang
sulit dikalahkan.Klub: Real Madrid (Spanyol)
Lain-lain
[11] Keigo Mahori
Gelandang tengah
Sepeninggal Kubo, Kakegawa mendapatkan siswa pindahan asal Brazil ini
sebagai pengganti di lini tengah. Sebagaimana tokoh-tokoh manga asal
Brazil yang bermain sepak bola, Mahori juga memiliki skill individu ala
Amerika Latin. Tapi ada tambahan yang tidak dimiliki tokoh “baik-baik”
lainnya, Mahori memiliki teknik yang bisa membuat lawan kehilangan
kontrol emosinya yaitu teknik Malicia. Dengan teknik Malicia ini, Mahori
bisa membuat pelanggaran dan melakukan diving untuk memperoleh
tendangan bebas tanpa ketahuan wasit. Agak nakal sih, tapi khan
keputusan wasit di lapangan tak bisa diganggu gugat.Klub: Santos (Brazil)
Cadangan
[1] -> [15] Yuuji Ogasawara
Goalkeeper
Ogasawara adalah kiper utama Kakegawa pada tahun pertama.
Kemampuannya sebagai kiper sebenarnya biasa-biasa saja, malah kadang
harus mendapat bantuan ekstra dari sweeper Akahori untuk menjaga
gawangnya. Seiring dengan kedatangan Kenji, pada tahun kedua Ogasawara
turun pangkat menjadi kiper cadangan dengan nomor punggung 15. Ayah
Ogasawara adalah pemilik toko peralatan olah raga yang menyediakan
jersey bagi tim Kakegawa. Karena jumlah seragam hanya ada 1 baju untuk
satu orang, para pemain kakegawa diwajibkan menjaga seragam mereka agar
jangan sampai robek, apalagi sampai bertukar seragam dengan lawan
setelah habis bertanding! 
[8] -> [12] Tamotsu Ishibashi
Defender
Ishibashi tadinya merupakan pemain inti di tahun pertama dengan
posisi bek kiri. Seiring dengan kemajuan yang didapat oleh anak kelas
satu bernama Nitta, Ishibashi mulai sering menghuni bangku cadangan.
About Me
- Unknown
Blog Archive
-
▼
2013
(26)
-
▼
Mei
(24)
- Fairy tail
- Kimi Ga SUki
- MAR
- Shoot
- Kenji
- Mekakushi no kuni
- Hai Miko
- Bus For Spring
- Kitchen Palette
- Royal Green
- Peach Tree
- Delicius Study
- Mr. Friday
- Kimi to koi no Tochuu
- Fruit Basket
- Twinkle Cherry
- Aria
- Murdock Scrumble
- Defense Devil
- Ngagant 10 Rate Sexiest Artist
- Detective Conan
- Vagabond
- Juushin Enbu
- Cara update auto Avira terbaru
-
▼
Mei
(24)